TNI Belajar dari Tewasnya Tentara Filipina oleh Abu Sayyaf
Begal Informasi - Operasi militer Filipina terhadap kelompok separatis Abu Sayyaf yang menewaskan 15 tentara sudah terdengar oleh TNI. Kejadian ini akan menjadi pembelajaran bagi pasukan TNI yang saat ini bersiaga di Tarakan, Kalimantan Utara.
Demikian diungkapkan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer VI/Mulawarman, Kolonel Inf Andi Gunawan. Menurutnya pasukan tentara Indonesia tidak boleh lengah dalam menjalankan operasi yang justru akan berdampak fatal.
"Kami juga memantau kejadian di Filipina, ini jadi pembelajaran dan referensi baru. Kelengahan dalam operasi tabu bagi kita," kata Andi Hunawan yang dihubungi dari Samarinda.
Saat ini Andi Gunawan masih berada di Tarakan bersama sejumlah pasukan elit TNI yang tengah berlatih. Andi Gunawan mengabarkan jika kondisi pasukan saat ini masih semangat dan bugar untuk terus menjalankan porsi latihan di unit masing-masing. Di Tarakan ratusan pasukan elit tiga matra TNI menjalankan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC).
Menurutnya, sesama tentara tentu memiliki misi yang sama dalam perang. Setiap kegagalan dan keberhasilan dalam konteks operasi perang suatu negara akan menjadi perhatian.
"Itu jadi bahan buat pembelajaran menyusun skenario serangan, intinya mengantisiapsi jangan sampai jadi sasaran empuk," kata dia.
Kejadian miris tentara Filipina menurut dia membuat pasukan TNI di Tarakan tetap siaga. Meski terjadi dalam wikayah teritori Filipina tetapi tentara Indonesia di Tarakan terus meningkatkan kemampuan.
Berkaitan dengan penyanderaan 10 WNI awak kapal Anand 12 oleh pasukan Abu Sayyaf, Andi Gunawan menyatakan menjadi wewenang pemerintah. Tentara yang ada di Tarakan tetap menjalankan tugas berlatih dan selalu siap jika memang diperlukan.
"Semua masih dalam kondisi status siaga operasi, pergerakan lanjutan semua tunggu perintah dari Panglima Komando Operasi PPRC," kata dia.
Soal peristiwa yang mengakibatkan 15 tentara Filipina tewas dan puluhan tentara luka, Andi Gunawan mengucapkan belasungkawa. Andi mengaku sesama tentara yang punya kewajiban membela negara tetap memiliki solidaritas.
"Sesama tentara kami mengucapkan belasungkawa dengan kejadian itu, harapannya jangan sampai ke depannya berkorban sia-sia, kita harus mengukir sejarah yang gemilang bagi negara," kata Andi Gunawan.
Sumber: m.tempo.co
Posting Komentar untuk "TNI Belajar dari Tewasnya Tentara Filipina oleh Abu Sayyaf "